Sabtu, 02 Mei 2020

STEFIT Sebagai Strategi Penanganan Covid-19 di Indonesia


 (Opini ini ditulis pada April 2020 sebagai partisipasi pada Lomba Menulis Opini Covid-19 oleh Pusat Prestasi Nasional, Kemendikbud 2020)*

Covid-19 adalah virus yang menyerang sistem pernapasan manusia yang disebarkan oleh hewan dan mampu menjangkit antar spesies. Gejala Covid-19 yaitu flu, demam, batuk, dan sesak napas. Pasein terinfeksi Covid-19 dapat mengalami kerusakan permanen pada paru-paru serta kematian.
Pendemi Covid-19 membawa dampak negatif besar bagi kehidupan masyarakat Indonesia diberbagai sendi. Dampak negatif itu telah melumpuhkan aktivitas operasional Industri terdampak sehingga akan mempengaruhi penurunan pendapatan dan penurunan jumlah tenaga kerja. Munculnya pandemi Covid-19 membuat Pemerintah Indonesia bekerja cepat mencegah perluasan dampak negatif dengan berbagai program aplikatif dan substantif.
Menurut data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 per-25 April 2020 total pasein positif mencapai 8607 orang, pasein meninggal dunia mencapai 720 orang, dan pasein sembuh mencapai 1042 orang. Adanya peningkatan jumlah pasein yang sembuh menandakan keberhasilan pemerintah dalam mencegah perluasan pandemi Covid-19 sehingga harapan mencapai pemulihan kondisi normal dapat terwujudkan apabila seluruh elemen masyarakat patuh terhadap himbauan dan peraturan yang dibuat Pemerintah secara penuh.
Melalui tulisan ini, Penulis mengkaryakan STEFIT (Tree Steps for many Benefits) yang berisi 3 strategi dalam mendukung pemerintah Indonesia menangani Pandemi.


Step 1. Pay Attention.
Seluruh masyarakat wajib patuh dengan menerapkan himbauan & peraturan pemerintah tanpa terkecuali. Dengan patuh maka masyarakat telah turut andil dalam memperlambat perluasan kasus dan mempercepat pemulihan kondisi ketaraf normal. Tanpa adanya kepatuhan dari masyarakat maka mustahil tujuan penanganan Covid-19 yang dicanangkan Pemerintah dapat diwujudkan.
Step 2. Keep Self-Quality.
Seluruh masyarakat wajib menjaga kualitas dan kapasitas diri sesuai anjuran medis & protokol kesehatan secara berkala. Bentuk upaya menjaga Kualitas dan kapasitas diri yang dimaksud diantaranya berupaya menjaga gizi yang seimbang dengan pola makan yang baik, rutin berolahraga walau dilakukan dalam rumah, menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan, melakukan physical distancing ketika menjalin komunikasi dengan orang lain, dan selalu menggunakan masker kain ketika beraktivitas diluar rumah.
Step 3. Good Influencer for others.
Seluruh masyarakat dihimbau untuk mempelajari protokol kesehatan yang resmi (tanpa hoax) untuk selanjutnya dapat mengajak orang disekitarnya khususnya anggota keluarga dalam menerapkan pola hidup sehat. Sebelum mengajak orang lain, masyarakat harus mengevaluasi penerapan protokol kesehatan pada diri sendiri, jika sudah bernilai baik maka barulah mempersuasi orang lain untuk melakukan hal yang sama. Dengan mempersuasi orang lain maka masyarakat turut andil dalam menyelamatkan nyawa orang lain disekitar dari infeksi pandemi. Secara tidak langsung masyarakat juga turut menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam memutus persebaran pandemi.
John kennedy berkata bahwa "Ask not what the country can do for you but Ask what you can do for your country." Bahwa Covid-19 adalah bencana yang sistemik karena satu dampak negatif yang timbul akan berantai dengan timbulnya dampak negatif lain. Oleh karena itu, dengan patuh terhadap protokol kesehatan yang dicanangkan Pemerintah maka kita sebagai masyarakat mampu menjadi warga negara yang baik karena sinergis dalam upaya memulihkan kondisi dan menyelamatkan diri dan bangsa dari keterpurukan akibat pendemi Corona.


Akhir kata, sudah saatnya dan bukan wacana untuk bersatu melawan Corona dan bersama pulihkan kehidupan bangsa.


(Opini ini ditulis pada April 2020 sebagai partisipasi pada Lomba Menulis Opini Covid-19 oleh Pusat Prestasi Nasional, Kemendikbud 2020)*